FRIENDSHIP
Genre : Drama, comedy
Cast : Mario Maurer
Release Date : July 3, 2008 (Thailand), August 2011 (Indonesia, Blitzmegaplex exclusive)
Ntah karena
kehabisan film atau untuk mengeruk uang dari fans Mario Maurer,
Friendship, film Thailand yang rilis tahun 2008 silam akan dirilis oleh
Blitzmegaplex bulan Agustus nanti. Melihat dari trailernya, film ini
tampak cukup menjanjikan dan akan menjadi film alternatif yang layak
ditonton. Bagi para pecinta film yang fanatik dengan Hollywood, jangan
meremehkan film Thailand karena mereka sudah berkembang pesat. Terbukti "Hello Strangers"dan "A Crazy Little Thing Called Love" yang kualitasnya cukup baik dan menjadi hits di beberapa negara. Bahkan film Thailand yang berjudul "Uncle Bonmee Who Can Recall His Past Lives" berhasil memenangkan penghargaan Palme d'Or.
Mario Maurer sbg Singha
Apinya Sakuljaroensuk sbg Mituna
Chalermpon Thikumporn Teerawong sbg Song
Jetrin Wattanasin sbg Adult Singha
Kanawat Chantaralawan sbg Jud Duang
Sinopsis :
Singha (Mario Maurer) menerima telepon dari Jazz,teman SMAnya. Jazz
merencanakan reuni SMA dari kelas mereka saja. Ketika mereka
bercakap-cakap di telepon, adegan berubah menjadi memori Singha saat
tahun akhir di SMA. Saat dia bertemu dengan cinta pertamanya, Mituna
(Apinya Sakuljaroensuk).
Hari pertama, tahun terakhir SMA, Singha sedang menunggu bus dan melihat
seorang wanita jatuh. Dia membantu wanita tersebut dan naik bus ke
sekolah. Mereka mempunyai teman sekelas baru, Lam dan Mituna. Mituna
telat ke sekolah tapi dimaklumi karena dia baru di sekolah itu. Dia
duduk di sebelah Jazz dan didepannya Kanda, yang nantinya akan berteman
dengannya.
Pada awalnya Singha dan teman-temannya mengejek dia (Mituna-red) karena
dia pendiam. Dia (Singha) berteman dengan Lam yang menyelamatkannya dari
Kong,yang hampir membunuhnya. Lam menjadi dekat dengan Grup Singha, dan
akrab satu sama lain.
Mituna membenci Singha karena diperolok apalagi mereka pasangan dansa.
Hingga, Mituna masuk ke dalam bus, mereka memperoloknya karena membantu
wanita bisu.
Sejak saat itu Singha menguntit Mituna untuk mengetahui dimana ia
tinggal. Dia meminta maaf kepada Mituna, tetapi Mituna tak mau berbicara
dengannya. Grup Singha bersama dengan Jazz dan Kanda meminta ibu Mituna
untuk membujuknya, bergabung ke dalam proyek mereka. Mereka pergi ke
desa dan membantu mendidik anak-anak dengan memberi buku catatan dan
lainnya. Pada malam api unggun, Singha mengungkapkan isi hatinya dengan
menceritakan bunga yang dia paling disukai dan bunga kedua yang
disukainya yang ia sebut Mituna. Dirinya ingin menjadi sisi terang bagi
Mituna.
Teman Mituna dan Grup Singha menjadi dekat dan membantu memperbaiki
rumah Mituna. Mereka pergi bersama ke sebuah resort dan klub skate.
Hingga, Mituna dan Singha mencintai satu sama lain. Lam dibunuh oleh
Kong, yang membuat mereka sedih. Singha memberikan kertas ke Mituna
untuk menandatangani buku persahabatan mereka.
Dia (Mituna) pulang ke rumah dan baru tahu kalau dia harus pindah ke
desa. Pada hari ujian akhir,Mituna berbohong kepada Singha bahwa dia
harus pergi ke desa selama beberapa hari. Setelah menyelesaikan ujian,
dia meninggalkan sebuah catatan kepada Singha bahwa mereka akan
berbicara saat hari kelulusan.
Sebelum kelulusan, ayah Singha dipindahtugaskan sehingga mereka harus
pindah. Pada hari kelulusan, Singha memutuskan untuk menunggu Mituna
tapi berubah pikiran karena temannya. Dia mabuk dan tertidur. Dia
terbangun, dan mencari Mituna di sekolah dan di rumah Mituna. Berakhir
di taman, dia menunggunya hingga turun hujan. Dia tertangkap oleh polisi
tetapi diakui sebagai anak sersan.
Setelah kenang-kenangan itu, temannya berkata padanya saat reuni jika
Mituna ingin melihatnya, maka ia akan datang. Dia harus pergi ke desa
dan bertemu dengan ibu Mituna. Mituna dan Singha kembali bertemu tapi
Mituna sakit dan mereka berbicara sepanjang malam. Dini hari, Mituna
meninggal sambil mendengarkan perkataan Singha.
Ibu Mituna memberi sesuatu kepadanya, yang ingin diberikan Mituna kepada
Singha. Singha membaca catatannya dan menemukan hari dimana ia pindah,
dimana Singha adalah orang yang paling penting dalam hidupnya. Dia baru
mengetahui bahwa ibu Mituna yang membantunya pada hari itu. Bunga
Marigold yang dia berikan kepada ibu Mituna, selalu disimpan Mituna dan
menjadi alasan mengapa ia menyukai bunga Marigold.
Dia mengetahui bahwa Mituna menepati janjinya untuk berbicara dengannya
di hari kelulusan namun akhirnya mencari dirinya di taman dan di rumah.
Mituna takut tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Dia
mencoba kembali ke sekolah tetapi gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar